Selasa, 08 April 2025

Hikmah dan Takdir Yang Menyentuh

Silahkan bagikan :
۞ السَّــــــلاَمُ عَلَيْــــــكُمْ وَرَحْمَــةُ اللــــهِ وَبَرَكَاتُــــــــــهُ ۞
۞ بســـــــــــــم اللّـــه الرّحمٰن الرّحيـــــــــــــم ۞
-----------------------------------------------------------------------

 


          Semua yang terjadi di muka bumi ini tidak ada yang kebetulan, semua pasti ada hikmah dibalik semua peristiwa, kita belajar dari berbagai momen kejadian, bahwa jika Alloh sudah berkehendak menaikin derajat seorang hamba-Nya maka dalam dengan cara Alloh maka pasti ada jalannya.

Jika sudah waktunya kesusahan akan berbalik menjadi kebahagiaan, kesulitan menjadi kemudahan, sesuatu yang mungkin menjadi mungkin, semua hal hal yang tidak enak enak jika sudah waktunya, diluar nalar pikiran manusia, semua akan terbayar dengan caranya Alloh.

Setidaknya ada banyak ayat al-Qur'an tentang anjuran kita berkata baik, kelembutan, keadilan, dan ketulusan. Menggunakan istilah "Qaulan" yang baik berarti memahami bahwa setiap perkataan memiliki konsekuensi, dan seseorang bertanggung jawab atas dampaknya. Salah satunya firman Alloh dalam Al-Qur'an yang berbunyi :

 

وَاِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاۤءَ رَحْمَةٍ مِّنْ رَّبِّكَ تَرْجُوْهَا فَقُلْ لَّهُمْ قَوْلًا مَّيْسُوْرًا

   Artinya: “Jika (tidak mampu membantu sehingga) engkau (terpaksa) berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang engkau harapkan, ucapkanlah kepada mereka perkataan yang lemah lembut.” (QS. Al-Isra ayat 28)

 

Perkataan yang baik dan lemah lembut memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam ajaran Islam, sebagaimana yang diajarkan dalam Al-Qur’an, hadist, dan juga perkataan ulama salaf. Alloh SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Ucapkanlah kepada manusia perkataan yang baik..." (QS. Al-Baqarah: 83), yang menunjukkan pentingnya berbicara dengan kata-kata yang lembut dan penuh hikmah. 

Rasululloh SAW pun menegaskan dalam sebuah hadist, "Sesungguhnya seseorang yang lembut dalam perkataan dan perbuatan akan mendapat kedudukan yang mulia di sisi Alloh." (HR. Bukhari). Para ulama salaf seperti Imam Al-Shafi’i dan Imam Ahmad juga menekankan pentingnya menjaga lisan dengan berkata yang baik, karena perkataan yang lembut mampu membuka pintu hati dan mendatangkan kedamaian. Dalam berbagai kesempatan, mereka menasihatkan agar kita berbicara dengan bijak, karena lisan yang baik bisa menjadi penyebab kedekatan dengan Alloh dan harmoni di antara sesama umat manusia.

          Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari peristiwa yang terjadi, dan mudah mudahan kita semua diselamatkan dari menyakiti dan melukai hati orang lain.Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk selalu menjaga lisan agar tidak melukai perasaan orang lain, karena perkataan yang kasar atau menyakitkan dapat merusak hubungan dan mencederai hati. Alloh SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, 'Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik...'"(QS. Al-Isra: 53), yang mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam berbicara dan memilih kata-kata yang baik. Rasulullah SAW juga bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam."(HR. Bukhari). Para ulama salaf menekankan bahwa menjaga lisan adalah salah satu bentuk kesempurnaan iman, dan berkata yang baik adalah bagian dari adab yang mulia. 

Oleh karena itu, kita wajib untuk senantiasa menjaga ucapan kita, agar tidak menjadi penyebab luka bagi orang lain, serta menjaga keharmonisan dan kebaikan dalam kehidupan sosial. Mudah mudahan semua bisa mengambil pelajaran dan kita semua bisa lebih bijak dalam berbagai hal.


۞ الحمد لله ربّ العٰلمين ۞

-----------------------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda di Website ini, semoga terkesan dan bermanfaat. Jangan lupa tinggalkan pesan, untuk perbaikan kami selanjutnya. Aamiin .......
۞ MEDIA - SOSIAL ۞