Lahir di Palu, Sulawesi Tengah,
ia adalah Keturunan Generasi Ke 3 dari Trah Loulembah. Loulembah adalah Sebuah
Marga Yang Berasal dari Sigi Dolo Kabupatem Sigi sekarang.
Loulembah adalah Cucu dari
Arumtasi dan Anak dari Daeng Matalu Trah Kerajaan Bantaya (Negara Kertagama
1365 Masehi), yang kemudian Mendirikan Kerajaan Dolo yang berpusat di Bora
kabupaten Sigi. Loulembah kemudian diangkat menjadi Raja pada Usia 30 tahun
pada rentan abad 18 pertengahan.
Raja Loulembah Kemudian Menjadi
salah satu raja yang pertamakalinya mengangkat senjata untuk melawan Hindia
Belanda Pada akhir abad ke 18 dan awal abad ke 19. Sebelumnya telah ada
perundingan yang ingin memaksa Raja Loulembah Harus tunduk terhadap Hindia
Belanda. Karena Tidak Ingin dijadikan raja boneka oleh pihak Hindia belanda
yang tentu dalam perundingan itu akhirnya tidak menemukan kesepakatan.
Dalam periode perjuangannya Raja
loulembah yang juga dijuluki Pue Sede atau Pue mpobela melakukan perang terbuka
dan perang gerilya baik di darat, pantai, pegunungan maupun lautan.
Upayanya Raja Loulembah itu harus
dibayar mahal dengan kehilangan tempurung lututnya dan memaksa Raja Loulembah
untuk sepenuhnya bergerilya di lembah palu, pegunungan, Dolo, porame, gawalise,
hingga donggala dan Mamuju.
Napak Tilas Raja Loulembah
sejarahnya kini dikenal dengan Desa Lumbu Dolo (Donggala), Buwu Pue Sede
(Talise), Tabaro Raja Dolo (Mamuju), Tapak Kaki Pue Mpobela (Di Pegunugan
Gawalise).
Dalam periode gerilya menjadikan
adanya kekosongan pimpinan di Kerajaan Dolo.
Raja Loulembah kemudian
Menyerahkan jabatannya kepada saudara iparnya Datupamusu (Suami dari Rawaenta
adik bungsu dari Raja Loulembah dan Randa Lembah). Dalam perjalanannya Raja Datupamusu
akhirnya diturunkan Hindia Belanda dari kekuasaanya. akibat perang
berkepanjangan dan strategi mengatur kekuasaan melalui swapraja. Datupamusu
diasingkan akhirnya meneruskan tran Raja Dolo Selanjutnya seperti Raja Gunung
Datupamusu dan Raja Muda dan setelahnga digantikan oleh raja yang dilantik
belanda seterusnya. Demikian sejarah singkat trah Raja Loulembah. Yang kemudian
melahirkan keturunan salahsatunya Ichan Loulembah.
Ichan Loulembah yang kemudian
lulusan SMA Negeri 57 Jakarta, sebelum tak meneruskan pendidikannya. Sangat
aktif di dunia Akademisi. Namun Alih-alih dia tidak meneruskannya, kemudian ia
menjadi Manajer Program Radio "Nebula FM" yang berbasis di Palu.
Sejak 1990, ia menjabat sebagai editor Mingguan Suluh Nasional, juga berbasis
di Palu.
Meski demikian Ican Loulembah
sesekali mengisi sebagai Dosen Tamu di berbagai Universitas Ternama seperti UI
dan Universitas lainnya.
Sumber : DISINI
0 comment:
Posting Komentar