Senin, 07 April 2025

Sejarah Pembukuan Al-Qur’an, dari Zaman Rasul hingga Khalifah Utsman bin Affan

Silahkan bagikan :
۞ السَّــــــلاَمُ عَلَيْــــــكُمْ وَرَحْمَــةُ اللــــهِ وَبَرَكَاتُــــــــــهُ ۞
۞ بســـــــــــــم اللّـــه الرّحمٰن الرّحيـــــــــــــم ۞
-----------------------------------------------------------------------

 Sejarah Pembukuan Al-Qur’an, dari Zaman Rasul hingga Khalifah Utsman bin Affan



          Tahukah Sahabat? Al-Qur’an turun tidak dalam bentuk satu mushaf, tapi secara bertahap. Justru Al-Qur’an dibukukan pada masa kekhalifahan para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Berikut ini sejarah pembukuan Al-Qur’an sejak zaman Rasul hingga Khalifah Utsman bin Affan. Ketika zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, ayat-ayat Al-Qur’an belum dikumpulkan dalam satu mushaf. Baru di zaman para sahabat lah AL-Qur’an dibukukan. Bagaimana sebenarnya sejarah pembukuan Al-Qur’an?

 

Al-Qur’an Diturunkan Secara Bertahap

          Al-Qur’an diturunkan tidak langsung dalam bentuk satu mushaf. Melainkan, ayat-ayat suci ini turun secara bertahap selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Sebagian ulama membagi periode turunnya ayat Al-Qur’an menjadi dua, yaitu Mekkah dan Madinah. Periode Mekkah yaitu surat-surat yang turun sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hijrah ke Madinah (disebut ayat Makkiyyah). Surat yang turun di Mekkah berjumlah 86. Sedangkan, periode Madinah dimulai sejak Rasulullah hijrah hingga setelah hijrah (disebut ayat-ayat Madiniyyah). Periode Madinah berlangsung selama 10 tahun, jumlah suratnya adalah 28.

 

Masa Rasulullah SAW

          Ketika mendapatkan wahyu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam langsung menyampaikannya kepada para sahabat. Sahabat yang ditunjuk untuk menuliskan Al-Qur’an yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Sufyan, dan Ubay bin Kaab. Para sahabat menuliskan Al-Qur’an pada pelepah kurma, daun lontar, kulit hewan, daun kayu, potongan tulang hewan, hingga lempengan batu.. Selain ditulis pada benda-benda, banyak juga sahabat Rasul yang langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an.

 

Al-Qur’an di Masa Khalifah Abu Bakar

           Pada masa Khalifah Abu Bakar, banyak sahabat penghafal Al-Qur’an (hafidz) yang gugur di medan perang. Karena itulah, Umar bin Khattab merasa khawatir dan kemudian memberi usul kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan dan membukukan Al-Qur’an. Pada awalnya, sempat ragu karena Rasulullah tidak pernah memerintahkan membukukan Al-Qur’an. Namun, atas dasar kemaslahatan umat, Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk menuliskan dan mengumpulkan naskah Al-Qur’an yang masih terpencar. Lembaran naskah Al-Qur’an yang Zaid kumpulkan disimpan oleh Abu Bakar hingga ia wafat. Kemudian, berpindah ke tangan Umar bin Khattab, lalu ke Hafsah binti Umar bin Khattab.

 

Pembukuan Al-Qur’an di Masa Khalifah Utsman bin Affan

          Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, Al-Qur’an pertama kali ditulis dalam satu mushaf, disesuaikan dengan tulisan aslinya yang dipegang oleh Hafsah binti Umar. Utsman bin Affan membuat standar Al-Qur’an yang kita kenal dengan sebutan Mushaf Utsmani. Ia mempercayakan penulisan Al-Qur’an ini kepada Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Sa’id bin Ash, dan Abdur Rahman bin Harits bin Hissyam. Pembukuan Al-Qur’an ini bertujuan agar lembaran berisi ayat-ayat Al-Qur’an terkumpul dama satu buku. Penulisan dan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an juga diseragamkan. Mushaf tersebut dianggap sah dan akhirnya didistribusikan ke beberapa negara, mulai dari Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Madinah, hingga ke negara-negara Islam lainnya. Itu tadi sejarah pembukuan Al-Qur’an sejak zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hingga dikumpulkan jadi satu mushaf di masa Khalifah Utsman bin Affan. 

 

 


۞ الحمد لله ربّ العٰلمين ۞

-----------------------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda di Website ini, semoga terkesan dan bermanfaat. Jangan lupa tinggalkan pesan, untuk perbaikan kami selanjutnya. Aamiin .......
۞ MEDIA - SOSIAL ۞