Minggu, 06 April 2025

Proses Penciptaan Manusia

Silahkan bagikan :
۞ السَّــــــلاَمُ عَلَيْــــــكُمْ وَرَحْمَــةُ اللــــهِ وَبَرَكَاتُــــــــــهُ ۞
۞ بســـــــــــــم اللّـــه الرّحمٰن الرّحيـــــــــــــم ۞
-----------------------------------------------------------------------

 


          Manusia adalah makhluk Tuhan yang sempurna di antara makhluk lain di bumi. Ada banyak ketidaksepakatan tentang penjelasan tentang penciptaan manusia. Menurut ilmuwan  Barat,  manusia  diturunkan  dari  kera  melalui  proses  seleksi  alam.  Hal  ini menimbulkan  kontroversi  bagi  beberapa  peneliti.  Namun,  pada  dasarnya  apa  yang tertulis  dalam  Al-Qur'an  lebih  mudah  diterima  secara  rasional.  Manusia  lahir  dari setetes air mani yang disimpan dalam  rahim wanita, tumbuh menjadi segumpal darah, menjadi segumpal daging, tumbuh menjadi tulang yang tertutup daging, dan  ditiupkan roh.  Manusia  adalah  salah  satu  makhluk  cerdas  dan  memainkan  peran  yang  sangat penting  di  bumi.  Dengan  berkembangnya  zaman,  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi menemukan  teori-teori  tentang  proses  penciptaan  manusia  yang    tertulis  dalam  Al-Qur'an dan Hadits.

Seperti  semua  spesies  lain  di  bumi  yang  Tuhan  ciptakan,  manusia  adalah makhluk yang sempurna.  Allah telah memberikan manusia  segala pujian dan kebaikan, menurut Al-Israah ayat 70. Allah juga memerintahkan manusia untuk menjaga ciptaan mereka sendiri, termasuk bahan-bahannya, proses yang terjadi di dalam tubuh mereka selama penciptaan,  dan faktor lainnya. Selama  ini  pendidikan lebih menekankan  pada pembelajaran  tentang  penciptaan manusia.  Namun  fakta sebenarnya  dalam  materi ini masih jauh berbeda dengan pandangan Al-Qur'an tentang penciptaan. Perkuliahan ilmu Biologi  masih  menggunakan  pemikiran  sekuler  yang  jauh  dari  cita-cita  agama  untuk menjelaskan  dua  asal mula  penciptaan,  yaitu embriologi dan  genesis kehidupan,  yang menjelaskan fakta evolusi manusia. Sejatinya, pendidikan nasional Indonesia bertujuan untuk  menciptakan  generasi  manusia  yang  beriman  dan  bertakwa.  (Subagiya  et  al., 2018).

Al-Qur'an sangat memperhatikan manusia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ayat  Al-Qur'an  yang menggambarkan  atau berbicara  tentang  manusia dalam  berbagai aspek. Mengajarkan ilmu pengetahuan yang bersumber dari  Al-Qur'an tidak diragukan lagi memiliki kekuatan untuk menginspirasi umat Islam untuk memilih gaya hidup yang religius  dan  saleh  sesuai  dengan  tujuan  pendidikan  negara.  Al-Qur'an  merupakan pedoman  untuk  memudahkan  manusia  menafsirkan  berbagai  fenomena  alam  sesuai dengan petunjuk  Allah. Oleh karena itu, Al-Qur’an dapat dijadikan sebagai acuan untuk menjelaskan teori-teori ilmiah seperti biologi (Yaqin, 2020).

Proses penciptaan manusia sudah saatnya diketahui dengan jelas dan benar oleh setiap  orang  terlebih  dalam  dunia  pendidikan.  Selama  ini  sejak  awal  peserta  didik mengenal  ilmu  biologi  di  sekolah,  mereka  selalu  diajarkan  dengan  teori  penciptaan manusia  yang  berkiblat  sekuler,  diantaranya  yang sangat  popular  yaitu  teori  Charles Darwin yang mendasari teorinya tentang asal-usul kejadian  manusia  berdasarkan  atas proses  evolusi  dari  spesies  kera atau  monyet.  Dalam buku  teorinya,  On the  Origin  of Species,  Darwin  menyatakan  bahwa  teori  ini  mendamaikan  perubahan  spesies  dan evolusi semua spesies. Darwin menggambarkan bagaimana kera dan manusia memiliki nenek moyang yang  mirip. Semua orang di bumi saat ini telah mengalami evolusi yang stabil (Almahfuz, 2021)

Berkaitan  dengan  itu maka  dalam  dunia pendidikan  umumnya  dan pendidikan Islam  khususnya  agar  dapat  menanamkan  nilai-nilai  pengetahuan  Islam  sejak  awal tentang  proses  penciptaan  manusia  sesuai  dalil-dalil  yang  termuat  dalam  al-Qur’an. Peserta  didik  tidak  boleh  terperangkap  dalam  pandangan  materialisme  dan  teori Darwinisme  yang  banyak  mempengaruhi  pola  pikir  para  ilmuan  barat  yang  sekuler. Sebagaimana  pendapat  Yadi  Purwanto  yang  mengungkapkan  bahwa  ilmu-ilmu  Barat, khususnya  dalam  kajian  psikologi  eksistensi  manusia  banyak  dipengaruhi  paham materialisme  dan  Darwinisme.  Mereka  menganggap  manusia  seperti  sebuah  materi yang dapat dibentuk, diubah dan berkembang sesuai keinginan. Untuk meneliti perilaku manusia, maka tikus dan kera mereka jadikan sebagai  bahan  uji  coba.  Insting  ataupun nafsu  agresifnya mengendalikan  manusia,  dikarenakan  perilaku  manusia  seperti  sifat binatang telah terbentuk sejak awal (Almahfuz, 2021).

Albina &  Aziz  (2022)  menyatakan bahwa di dalam Al-Quran Nabi  Adam  adalah manusia pertama yang Allah SWT ciptakan. Tercipta dari tanah basah dan lumpur, inilah yang terjadi pada semua keturunan Nabi Adam sesudahnya. Tercipta dari saripati tanah yang digambarkan dalam Kitab Suci sebagai pertemuan sperma pria dan sel telur dalam rahim  wanita,  kemudian  dianugerahkan  oleh  dia  diberi  tiupan  jiwa  oleh  Allah  SWT melalui malaikat Jibril. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Hijr/15: 28:

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ

 “Dan  (ingatlah),  ketika  Tuhanmu  berfirman  kepada  Para  Malaikat: "Sesungguhnya  aku  akan  menciptakan  seorang  manusia  dari  tanah  liat  kering  (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” 

Ajaran Islam telah begitu jelas dan nyata Allah telah mensinyalir dalam firman-Nya tentang penciptaan manusia:

الَّذِيْٓ اَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهٗ وَبَدَاَ خَلْقَ الْاِنْسَانِ مِنْ طِيْنٍ

“Yang  memperindah  segala  sesuatu  yang  Dia  ciptakan  dan  yang  memulai  penciptaan manusia dari tanah,” (Q.S. As-Sajdah (32): 7).

Fauzan  et  al  (2022)  Ketika  kita  berbicara  Al-Qur'an  dan  sains,  terkhusus  di bidang  sains,    pertanyaan  mengenai  kecocokan  antara  keduanya  apakah  kompatibel atau  berlawanan  sering  muncul.  Einstein,  sebagai  seorang  ilmuwan  modern, menyampaikan  bahwa pengetahuan  sejati  adalah pengetahuan  yang  dapat membawa  seseorang  pada  kegembiraan  dan  kesenangan  jiwa  lewat  penampakan  alam semesta, perjumpaan  dengan  Sang  Pencipta,  dan  perasaan  akan  kehadirannya.  Konflik  antara sejarah  agama  dan  sejarah  sains  bermula  dari  kenyataan  bahwa  sains  dan  agama memiliki  subjek  penelitian  dan  wilayah  penelitian  yang  berbeda.  Al-Qur'an mengarahkan  tidak  hanya  alam  material  (fisik),  tetapi  juga  alam  metafisik,  yang  tak dapat ditangkap oleh indera dan yang tidak dapat diperiksa atau diamati oleh manusia. Dalam telaah  kawasan  empiris, dibagikan tempat untuk memeriksa  dan  membuktikan (Q.S  Al-Ankabut  (29):20).  Tetapi  pada  tataran  non  empiris  (metafisik),  tidak  boleh mengingkari "tidak ada" atas nama ilmuwan. Karena dalam  bidang kajian ini Al-Qur'an menegaskan  bahwa  pengetahuan  manusia  itu  terbatas  (Q.S  al-Isra’(17):85),  maka diperlukan keimanan.

Perseteruan antar agama dan ilmu pengetahuan (sains) ialah rumor klasik yang  tengah  meruak  di  dunia  Barat  pada  bentuk  duniawi.  Namun,  Islam  tidak  pernah mendekati subjek sains pada sudut pandang ini. Al-Qur'an dan As-Sunnah memberikan sistem  yang  kompleks  dan  sempurna  yang  meliputi  semua  arah  kesibukan  manusia, termasuk  kegiatan  keilmuan dan penelitian. Sebab itu, aktivitas akademis ialah bagian lengkap  dari seluruh  sistim  Islam,  dengan  setiap  bagian  berkontribusi  satu  sama  lain (Wahid, 2020)

Al-Qur'an berbicara lengkap mengenai manusia dan misteri kehidupan manusia dalam  segala  aspek  yang  mempengaruhinya.  Seperti,  penciptaaan  manusia,  psikologi manusia, makna hidup manusia dan lainnya (Yulizar, 2019). Tujuan penelitian ini ialah untuk  mengkaji  perbedaan  proses  kreatif  manusia  dari  dimensi  al-Qur'an  dan  ilmu pengetahuan.

 


۞ الحمد لله ربّ العٰلمين ۞

-----------------------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda di Website ini, semoga terkesan dan bermanfaat. Jangan lupa tinggalkan pesan, untuk perbaikan kami selanjutnya. Aamiin .......
۞ MEDIA - SOSIAL ۞