Rumah adat Souraja, ditinggali oleh Suku Dampelas. Mereka tinggal di wilayah Dampelas Sojo, Kabupaten Donggala, Toli-toli, Sulawesi Selatan. Suku ini sangat kaya akan budaya yang unik dan benda-benda pusaka sakti.
Keunikan dari rumah adat Souraja
terletak pada bentuk atapnya yang mirip dengan sebuah kapal dengan ujung yang
melengkung ke atas. Atap rumah adat Souraja terbuat dari ijuk atau alang-alang
yang dirangkai secara rapat dan membentuk struktur yang kokoh. Sedangkan rangka
atap terbuat dari kayu ulin yang kuat dan tahan lama.
Dinding rumah adat Souraja dibuat
dari kayu yang diukir dengan motif-motif khas suku Dampelas. Motif ukiran
tersebut biasanya menggambarkan binatang seperti burung dan ular, serta ragam
hias lainnya yang memiliki makna simbolis dalam kebudayaan suku Dampelas.
Selain itu, rumah adat Souraja
juga memiliki dua buah tiang besar yang berada di tengah-tengah rumah.
Tiang-tiang tersebut melambangkan tokoh-tokoh penting dalam kehidupan suku
Dampelas, seperti leluhur atau dewa-dewa yang dipuja oleh masyarakat setempat.
Saat ini, keberadaan rumah-rumah
adat di Sulawesi Tengah masih dipertahankan keberadaannya oleh masyarakat
setempat sebagai warisan budaya leluhur yang wajib dijaga. Rumah adat Sulawesi
Tengah juga menjadi salah satu objek wisata budaya yang menarik untuk
dikunjungi oleh wisatawan yang ingin mengenal lebih jauh tentang budaya
Sulawesi Tengah.
Rumah Souraja milik suku Kaili
ini dibangun dengan pengaruh arsitektur dari bugis dengan atap yang memiliki
bentuk piramida segitiga.
Atap rumah ini dihiasi dengan
papan kayu berukiran (panapiri) serta mahkota (bangko-bangko) yang diukir
dengan ukiran khas suku Kaili. Sementara itu, lantainya terbuat dari ppaan yang
telah dilapisi dengan tikar.
Selanjutnya, di bagian depan
rumah terdapat dua buah tangga yang ada diletakkan di kanan maupun kiri sebagai
penghubung selasar rumah dengan tanah. Uniknya, anak tangga dari rumah ini
selalu berjumlah ganjil dan biasanya berjumlah sembilan buah.
Kemudian, rumah Souraja alias
Banua Mbaso ini memiliki tiga bagian ruangan, yaitu Lonta Karavana atau ruang
depan, Lonta Tatagana atau ruang tengah, serta Lonta Rarana alias ruang
belakang.
Bagian depan rumahnya dilengkapi
dengan selasar atau teras yang dikenal dengan nama gandaria.
Perlu lo tahu, Lonta Karavana
(ruang depan) biasanya digunakan untuk menerima tamu maupun penyelenggaraan
upacara adat.
Lalu, Lonta Tatagana (ruang
tengah), akan digunakan untuk ruang keluarga maupun musyawarah adat, dan kamar
tidur bagi raja.
Sedangkan Lonta Rarana merupakan
ruang makan serta kamar tidur untuk putri. Sedangkan dapur dan kamar mandi,
letaknya tepisah dengan rumah dan berada di bagian belakang rumah tersebut.
Itulah ulasan mengenai rumah
Souraja yang menjadi rumah adat bagi suku Kaili, Sulawesi Tengah. Buat lo yang
penasaran ingin melihatnya secara langsung, maka bisa menjadwalkan agenda
traveling budaya yang akan membuat lo mendapatkan banyak informasi tentang
budaya dari suku Kaili.
0 comment:
Posting Komentar