Setelah diresmikan oleh Bupati
Sigi, Moh. Irwan Lapatta, Taman ruang terbuka hijau (RTH) yang beri nama Taman
Taiganja di desa Kalakubula di bangun sejak Juni 2022 lalu itu, saat ini menjadi
salah satu icon wisata warga Sulteng, maupun wisatawan nasional dan
mancanegara.
Kawasan wisata kebanggaan masyarakat Sulteng ini terletak di lahan seluas
200×70 meter persegi yang diberi nama Taman Taiganja. Terletak di Desa
Kalukubula, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, yang dikelolah Pemda SIgi
melalui kerjasama Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Koperasi Kab, SIGI.
RTH ini berbeda dengan RTH kebanyakannya. Tak terkecuali di Sigi, di Kota
Palu pun tidak ditemui RTH semacam Taman Taiganja ini yang disebut-sebut
multifungsi. Tak sekadar RTH, Taman Taiganja dilengkapi sarana multifungsi
seperti tempat bermain anak, pertunjukan seni budaya, olahraga, dan lapak usaha
kecil.
Pada tahap pembangunan berikutnya, Pemkab Sigi direncanakan akan menambah
fasilitas lainnya seperti Mas’jid Terapung, sarana Gedung Budaya dan fasilitas
permainan ekstrim lainnya. Taman Taiganja menjadi salah satu rekomenadasi bagi
warga Sulteng untuk meluangkan waktu disaat liburan mengapa? karena dilihat
dari fasilitas yang ada, semua keinginan pengunjung bisa didapat di tempat ini.
Fasilitas yang disediakan dijamin dapat memuaskan pengunjung, selain
fasilitas yang bersih dan indah, Taman Taiganja ini berpapasan dengan
pemandangan pegunungan indah dan di kelilingi hantaran Sungai Kalukubula. Taman
Taiganja cocok untuk berlibur bagi keluarga, kerena selain bersantau ria
menikmati enaknya kuliner yang disajikan para pegiat UMKM di Kabupaten Sigi,
fasilitas memadai di sediakan di tempat ini, mulai dari acara HUT, pertemuan
organisasi, pagelaran budaya dan lauinnya.
Diketahui, asal kata Taiganja adalah bahasa Kaili. Tai berarti perut atau
rahim bagi perempuan, sedangkan ganja bertarti bentuk atau rupa. Taiganja
diartikan menyerupai atau berbentuk perut atau rahim. Ia adalah merupakan
lambang kekuatan, kesuburan, dan kemakmuran.
Simbol Taiganja sangat dekat dengan masyarakat Suku Kaili. Ia bisa menjadi
petunjuk akan status sosial, ia juga bisa mahar bagi perempuan dalam
pernikahan. Ia juga sangat sakral dalam ritual-ritual budaya Kaili.
“Kalau sebelumnya banyak warga Sigi senang ke taman-taman di Palu, kali ini
saya berkeinginan agar, warga dari luar yang datang ke Taman Taiganja Sigi,”
singat Bupati SIGI Moh. Irwan Lapatta,S.Sos, M.Si.
0 komentar:
Posting Komentar