Sabtu, 14 Juni 2025

FDL, Ruang Rasa yang Tak Pernah Pudar

Silahkan bagikan :
۞ Ψ§Ω„Ψ³َّΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω„Ψ§َΩ…ُ ΨΉَΩ„َيْΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€ΩƒُΩ…ْ وَΨ±َΨ­ْΩ…َΩ€Ω€Ψ©ُ Ψ§Ω„Ω„Ω€Ω€Ω€Ω€Ω‡ِ وَΨ¨َΨ±َΩƒَΨ§ΨͺُΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω‡ُ ۞
۞ Ψ¨Ψ³Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω… Ψ§Ω„Ω„ّΩ€Ω€Ω€Ω‡ Ψ§Ω„Ψ±ّΨ­Ω…ٰΩ† Ψ§Ω„Ψ±ّΨ­ΩŠΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω… ۞
-----------------------------------------------------------------------

 


"FDL, Ruang Rasa yang Tak Pernah Pudar"


Oleh : SADRI Datupamusu

Festival Danau Lindu (FDL) bukan sekadar perayaan budaya. Ia adalah ruang rindu, tempat cerita bermula dan tak pernah benar-benar selesai. Sejak pertama kali digelar pada tahun 2009, kami sudah menjadi bagian dari denyut awalnya, bukan hanya sebagai penonton, tapi sebagai peserta yang turut membentuk makna dari setiap perhelatannya.

Waktu itu, semuanya masih sederhana, tetapi justru di situlah letak kekuatannya. Homestay masyarakat menjadi tempat kami menginap, bukan sekadar tempat tidur, melainkan ruang kehangatan yang mempertemukan keramahan tuan rumah dengan semangat pelestari budaya. Di sanalah, kami menyaksikan bagaimana tradisi tak hanya ditampilkan di atas panggung, tetapi benar-benar hidup di dapur, di ruang tamu, di beranda.

Panggungnya memang berubah, dari panggung kayu sederhana hingga panggung lebih megah, dengan arena yang mengikuti irama zaman. Namun, esensi FDL tetap sama. Iringan gimba, sorakan anak-anak di tepi danau, semangat ibu-ibu menyiapkan sajian lokal, sampai para penari yang menunggu giliran tampil dengan degup yang sama seperti dulu, semuanya seperti mengulang memori, bukan dengan bosan, tapi dengan haru.

Seremoni pembukaan, parade budaya, hingga penampilan di panggung utama selalu terasa familiar. Barangkali karena masyarakat Lindu memang telah menjadikan tradisi sebagai nadi kehidupan. Setiap langkah dalam FDL bukan hasil latihan semata, tetapi cerminan dari hidup sehari-hari, menghormati alam, menjaga warisan, dan menyambut siapa saja dengan tulus.

Kini, FDL tak lagi hanya milik Lindu, tapi menjadi jendela bagi siapa saja yang ingin mengintip keaslian. Tapi bagi kami yang pernah hadir sejak awal, FDL adalah rumah. Ia boleh berubah wajah, tapi tidak berubah rasa.

Karena di setiap getar gong pembuka, kami selalu kembali, bukan hanya secara fisik, tapi secara batin, kepada ingatan yang terus hidup di danau yang tak pernah benar-benar diam.










۞ Ψ§Ω„Ψ­Ω…Ψ― Ω„Ω„Ω‡ Ψ±Ψ¨ّ Ψ§Ω„ΨΉٰΩ„Ω…ΩŠΩ† ۞

-----------------------------------------------------------------------

0 comment:

Posting Komentar

۞ PETA LOKASI Rumahku ۞
۞ MEDIA - SOSIAL ۞