Di Sulawesi Tengah terdapat
sebuah cerita rakyat yang menceritakan tentang asal usul dari pohon sagu dan
palem. Bagaimana kisah lengkap dari cerita rakyat tersebut?
Simak kisah asal usul pohon sagu
dan palem yang berasal dari Sulawesi Tengah dalam artikel berikut ini.
Asal Usul Pohon Sagu dan Palem
Dinukil dari buku Irwan Rouf dan
Shenia Ananda yang berjudul Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia: dari Sabang
sampai Merauke, pada zaman dahulu di daerah hiduplah sepasang suami istri yang
memiliki seorang anak laki-laki. Keluarga kecil ini hidup dalam taraf
kemiskinan.
Meskipun hidup serba
berkekurangan, sang suami memiliki sifat buruk yang suka bermalas-malasan. Situasi
ini tentu makin memperparah kondisi keluarga mereka.
Pada suatu hari, sang suami
tiba-tiba berkeinginan untuk membuka lahan perkebunan sendiri. Dia berniat
untuk menanam berbagai macam tumbuhan dan sayuran di lahan perkebunan tersebut.
Sang suami kemudian menyampaikan
keinginan tersebut kepada istrinya. Sang istri tentu merasa senang dengan niat
suaminya tersebut.
Keesokan harinya, sang suami
pergi ke dalam hutan untuk menemukan lahan yang cocok dijadikan area
perkebunan. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya dia sudah menemukan tempat
yang cocok dijadikan lahan perkebunan.
Dirinya kemudian kembali ke rumah
karena hari sudah sore. Keesokan harinya, dia kembali ke tempat tersebut sambil
membawa parang dan cangkul.
Namun tiba-tiba sifat malasnya
kembali datang. Alih-alih membabat lahan untuk dijadikan perkebunan, dirinya
justru hanya duduk termenung di bawah pohon besar.
Tanpa sadar hari berlalu begitu
saja. Dirinya kembali pulang ke rumah tanpa kemajuan sedikitpun.
Kejadian ini terus berulang
beberapa hari berikutnya. Dirinya hanya pergi ke luar rumah untuk duduk
termenung di hutan.
Pada suatu hari, sang istri
penasaran dengan lahan perkebunan milik suaminya. Dirinya kemudian ikut ke
dalam hutan untuk melihat lahan perkebunan tersebut.
Namun apa yang dia pikirkan
ternyata jauh dari harapan. Sang suami ternyata selama ini tetap
bermalas-malasan dan hanya duduk di bawah pohon seharian.
Sang istri kemudian menanyakan
apa saja yang sudah dikerjakan suaminya selama ini. Sebab dirinya selalu keluar
rumah setiap hari untuk pergi ke dalam hutan.
Pertanyaan ini ternyata
menyinggung sang suami. Bukannya sadar dengan perbuatannya selama ini, sang
suami justru marah dan membentak istrinya tersebut.
Dirinya langsung bangkit dari
duduknya dan berjalan kembali ke rumah. Menyadari suaminya menjadi marah, sang
istri kemudian mengikutinya dari belakang.
Sesampainya di rumah, marah sang
suami tetap belum reda. Bahkan kemarahannya makin memuncak dan melampiaskannya
dengan cara membanting semua perabot yang ada di rumah.
Hati sang istri merasa sedih dan
kecewa ketika melihat hal tersebut. Dirinya kemudian lari ke dalam hutan sambil
menangis meratapi kesedihannya.
Sesampainya di dalam hutan, sang
istri berdiri di tepi sebuah telaga. Tanpa pikir panjang, dirinya langsung
melompat ke dalam telaga tersebut.
Sang suami kemudian menyadari
bahwa istrinya tidak kunjung pulang. Bersama anaknya, sang suami kemudian
menyusul untuk mencari istrinya ke dalam hutan.
Alangkah terkejutnya dia ketika
melihat tubuh sang istri sudah mengambang di tengah telaga. Perlahan-lahan
tumbuh sebuah pohon dari tubuh sang istri tersebut yang menyerupai batang sagu.
Sang anak kemudian ikut berlari
ke dalam telaga tersebut. Sama seperti ibunya, tubuh sang anak ini kemudian
juga menjelma menjadi pohon sagu.
Melihat hal ini, sang suami
menyadari kesalahan yang sudah dia lakukan. Dirinya merasa menyesal karena
sudah kehilangan kedua orang yang sangat dia cintai.
Sang suami kemudian ikut menceburkan
diri ke dalam telaga tersebut karena tidak ingin hidup sendirian. Berbeda
dengan istri dan anaknya, tubuh sang suami ini ternyata menjelma menjadi pohon
palem.
Sumber : DISINI
0 comment:
Posting Komentar