Kita harus memperhatikan etika
saat melakukan penelitian. Etika penelitian sering menjadi topik diskusi yang
menarik karena berfungsi sebagai ukuran kualitas penelitian yang akan
dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang etika penelitian
agar penelitian dapat dilakukan dengan cara yang sesuai dengan prinsip, kode
etik, dan standar etik.
Sebagai ilmuwan, kita diharuskan
untuk menghasilkan pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Tentu saja, untuk mencapai tujuan ini, peneliti harus memiliki standar yang
tinggi dan memastikan bahwa mereka melakukan tindakan dan penelitian yang
bertanggung jawab.
Artikel ini akan membahas etika
yang harus Anda pahami sebelum memulai penelitian Anda.
Pengertian Etika
Penelitian
Etika penelitian adalah suatu
sistem nilai dan prinsip-prinsip moral yang mengatur perilaku para peneliti
dalam melakukan penelitian. Hal ini meliputi pertimbangan etika yang terkait
dengan pemilihan subjek, desain penelitian, pengumpulan data, analisis data,
dan pelaporan hasil penelitian. Etika penelitian memainkan peran sentral dalam
memastikan integritas, kepercayaan, dan validitas penelitian. Artikel ini akan
membahas secara mendalam mengenai etika penelitian.
Etika Penelitian
Menurut Ahli
Etika penelitian merupakan bidang
yang kompleks dan melibatkan pandangan beragam dari para ahli di berbagai
disiplin ilmu. Berikut ini adalah beberapa pengertian etika penelitian menurut
beberapa ahli terkemuka:
1. National Institutes of Health
(NIH). Menurut NIH, etika penelitian adalah seperangkat prinsip moral dan
standar yang digunakan untuk memastikan kebenaran, keadilan, dan integritas
dalam penelitian ilmiah.
2. Deborah C. Poff. Deborah C.
Poff, seorang ahli etika dan peneliti, menggambarkan etika penelitian sebagai
“penilaian kritis terhadap tindakan dan keputusan yang diambil dalam penelitian
ilmiah yang melibatkan tanggung jawab terhadap orang lain dan masyarakat.”
3. Alan Bryman. Menurut Alan
Bryman, seorang ahli metodologi penelitian, etika penelitian mencakup aspek
normatif yang mengatur perlakuan etis terhadap subjek penelitian, kejujuran
dalam pelaporan data dan hasil, serta tanggung jawab moral peneliti terhadap
masyarakat.
4. Barbara K. Redman. Barbara K.
Redman, seorang ahli bioetika, mengemukakan bahwa etika penelitian adalah
tentang menghormati martabat dan otonomi subjek, serta memastikan keadilan dan
kebaikan dalam melakukan penelitian.
5. National Commission for the
Protection of Human Subjects of Biomedical and Behavioral Research. Komisi ini
mendefinisikan etika penelitian sebagai “suatu pendekatan ilmiah untuk
memecahkan masalah manusia dengan menghormati hak dan kewajiban moral semua
pihak yang terlibat.”
Secara keseluruhan, etika
penelitian adalah seperangkat nilai, norma, dan prinsip moral yang mengatur
perilaku peneliti dalam melakukan penelitian. Ini mencakup berbagai aspek,
seperti pemilihan subjek penelitian yang etis, pengumpulan data yang jujur,
perlakuan yang adil terhadap subjek penelitian, analisis data yang akurat, dan
pelaporan hasil yang transparan.
Bentuk Etika Penelitian
Bentuk etika penelitian mencakup
beberapa aspek yang penting dalam menjaga integritas dan kepercayaan dalam
penelitian. Berikut adalah beberapa bentuk etika penelitian yang umum
diperhatikan:
1. Etika Manusia
Bentuk ini berkaitan dengan
perlindungan terhadap subjek penelitian manusia. Hal ini mencakup
prinsip-prinsip seperti keadilan, otonomi, dan kemanusiaan. Ini menekankan
perlunya memperoleh informed consent (persetujuan yang diinformasikan) dari
subjek penelitian, menghormati hak-hak mereka, dan melindungi kerahasiaan
informasi pribadi.
2. Etika Hewan
Bentuk ini berkaitan dengan
perlakuan yang adil dan etis terhadap hewan yang digunakan dalam penelitian.
Ini menekankan perlunya menghindari penderitaan yang tidak perlu pada hewan,
menggunakan metode penggantian, pengurangan, dan penyempurnaan (3R), serta
memastikan lingkungan dan kondisi yang memadai bagi hewan penelitian.
3. Etika Penerbitan
Bentuk ini berkaitan dengan
publikasi hasil penelitian. Etika penerbitan menekankan kejujuran, integritas,
dan transparansi dalam melaporkan dan mempublikasikan penelitian. Hal ini
mencakup menghindari duplikasi publikasi, penghindaran plagiarisme, dan
memberikan kredit yang tepat kepada penulis dan kontributor lainnya.
4. Etika Data
Bentuk ini berkaitan dengan
pengelolaan data penelitian. Ini melibatkan integritas data, yaitu keakuratan,
keandalan, dan keterbukaan dalam pengumpulan, pengolahan, analisis, dan
pelaporan data. Hal ini juga mencakup perlindungan terhadap data penelitian
yang sensitif dan kerahasiaan informasi yang diperoleh dari subjek penelitian.
5. Etika Konflik Kepentingan
Bentuk ini berkaitan dengan
mengelola konflik kepentingan dalam penelitian. Ini menekankan pentingnya
mengungkapkan dan mengelola secara transparan kepentingan pribadi, finansial,
atau institusional yang dapat mempengaruhi integritas dan hasil penelitian.
6. Etika Komunikasi dan
Kolaborasi
Bentuk ini berkaitan dengan
komunikasi dan kolaborasi antara peneliti. Etika komunikasi dan kolaborasi
melibatkan sikap yang jujur, terbuka, dan saling menghormati dalam berbagi
informasi, ide, dan sumber daya dengan peneliti lain. Hal ini juga mencakup
menghormati hak kekayaan intelektual dan memberikan pengakuan yang tepat kepada
kontributor.
Panduan Etika
Penelitian
National Academy of Science USA
(1995) memberikan pedoman yang penting dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawab sebagai peneliti atau saintis. Berikut adalah poin-poin penting dalam
panduan tersebut:
1. Penelitian harus memiliki
landasan sosial yang kuat. Artinya, hasil penelitian akan dinilai oleh pembaca
dan pendengar berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki sebelumnya dari
sumber-sumber lain. Oleh karena itu, penting untuk menghormati dan
mempertahankan konvensi sosial, teknik percobaan, dan metode lain yang
digunakan oleh para saintis dalam melakukan dan melaporkan penelitian.
2. Menjadi seorang peneliti
berarti memiliki tanggung jawab dan memahami nilai-nilai dalam sains. Keinginan
untuk melakukan penelitian yang baik merupakan nilai manusiawi, dan penting
untuk menjaga kejujuran dan objektivitas dalam setiap tahap penelitian.
3. Menghindari terlibat dalam
kegiatan yang memiliki konflik kepentingan atau bias yang dapat mengurangi
integritas sains. Penting untuk menjaga independensi dan integritas dalam
melakukan penelitian.
4. Mendorong publikasi dan
keterbukaan adalah hal yang harus didorong. Sains bukanlah pengalaman pribadi,
tetapi merupakan pengetahuan yang dibagikan berdasarkan pemahaman bersama
tentang aspek-aspek dunia fisik dan sosial.
5. Memberikan pengakuan yang adil
dan seimbang kepada kontributor penelitian. Penting untuk mengakui peran dan
sumbangan setiap individu yang terlibat dalam penelitian dengan adil dan
seimbang.
6. Mempraktikkan kepengarangan
dengan baik, yaitu hanya orang-orang yang memberikan sumbangan yang signifikan
yang seharusnya dituliskan sebagai pengarang.
7. Menjaga teknik percobaan dan
perlakuan data untuk memastikan keabsahan hasil penelitian. Hal ini juga
penting dalam memudahkan penerimaan hasil penelitian oleh konsensus ilmiah.
8. Reaksi terhadap pelanggaran
etika juga penting. Jika terdapat pelanggaran, penting untuk mengambil tindakan
yang tepat dan melaporkannya agar integritas sains tetap terjaga.
Panduan ini memberikan pedoman
yang jelas bagi para peneliti untuk menjalankan penelitian dengan etika yang
baik dan menjaga integritas sains secara keseluruhan.
Fungsi Etika Penelitian
Etika penelitian memiliki
berbagai fungsi yang sangat penting dalam konteks riset dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Fungsi-fungsi tersebut meliputi:
1. Perlindungan Subjek Penelitian
Salah satu fungsi utamanya adalah
melindungi hak, kesejahteraan, dan martabat subjek penelitian. Etika penelitian
menetapkan pedoman untuk memastikan bahwa partisipan memberikan persetujuan
yang diinformasikan, tidak mengalami risiko atau penderitaan yang tidak
proporsional, dan keamanan informasi pribadi mereka terjaga.
2. Meningkatkan Kualitas
Penelitian
Membantu memastikan bahwa
penelitian dilakukan dengan standar tinggi, metode yang tepat, dan prosedur
yang etis. Dengan mematuhi etika penelitian, peneliti dapat menghasilkan data
yang valid, akurat, dan dapat dipercaya.
3. Meningkatkan Kepercayaan
Publik
Membantu membangun kepercayaan
publik terhadap hasil penelitian dan para peneliti. Ketika peneliti beroperasi
dengan integritas dan mematuhi etika penelitian, masyarakat akan lebih
cenderung mempercayai temuan dan rekomendasi dari penelitian tersebut.
4. Meminimalkan Risiko Hukum dan
Etis
Membantu peneliti menghindari
potensi risiko hukum dan etis. Pelanggaran etika penelitian dapat menyebabkan
sanksi hukum dan mencoreng reputasi peneliti serta institusi tempat penelitian
dilakukan.
5. Mengoptimalkan Pemanfaatan
Hasil Penelitian
Memastikan bahwa hasil penelitian
digunakan dengan bijaksana dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan
mempertimbangkan aspek-etika, peneliti dapat memastikan bahwa temuan mereka
diinterpretasikan dan diimplementasikan dengan benar.
6. Menghormati Martabat
Profesional Peneliti
Menghormati hak-hak dan martabat
peneliti dalam proses penelitian dan publikasi hasilnya. Ini termasuk
memberikan pengakuan yang layak atas kontribusi peneliti dan menghindari
penyalahgunaan atau peniruan hasil penelitian orang lain.
7. Menjaga Integritas Ilmiah
Etika penelitian merupakan
landasan penting dalam menjaga integritas ilmiah secara keseluruhan. Dengan
memegang teguh nilai-nilai etika, peneliti dapat memastikan bahwa proses
penemuan dan diseminasi pengetahuan berjalan secara jujur dan adil.
8. Menghormati Hak Kekayaan
Intelektual
Menghormati hak kekayaan
intelektual dan kredit atas karya yang dihasilkan. Peneliti harus mengakui dan
memberikan penghargaan kepada orang-orang yang berkontribusi pada penelitian
dan mencegah plagiarisme atau penggunaan yang tidak sah terhadap karya orang
lain.
Fungsi-fungsi ini berperan
penting dalam menjaga integritas, kualitas, dan kepercayaan, serta memastikan
bahwa penelitian berdampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
Kode Etik Penelitian
Pada kode etik pertama, peneliti
diharapkan untuk mengabdikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah dengan tujuan
memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi untuk
meningkatkan peradaban dan kesejahteraan manusia. Mereka diharapkan memiliki
sikap ilmiah yang kritis, logis, dan empiris dalam mencari kebenaran yang
terbuka untuk diuji.
Tantangan dalam pencarian
kebenaran ilmiah termasuk kejujuran dalam membuka diri untuk menguji kehandalan
karya penelitian yang dapat memberikan kemajuan ilmu pengetahuan, menemukan
teknologi, dan menghasilkan inovasi. Selain itu, keterbukaan penting dalam
memberikan informasi kepada orang lain agar penilaian dapat diberikan terhadap
sumbangan dan temuan ilmiah tanpa pembatasan yang mempengaruhi penilaian dalam
satu arah tertentu.
Pada kode etik kedua, peneliti
diharapkan untuk melaksanakan kegiatan penelitiannya dalam batasan hukum yang
berlaku dan memprioritaskan kepentingan dan keselamatan semua pihak yang
terlibat. Mereka diharapkan bertindak dengan tujuan mulia untuk menegakkan
hak-hak asasi manusia dan kebebasan mendasarnya. Peneliti juga diharapkan untuk
menjaga integritas metodologi penelitian yang ada dan melaksanakan penelitian
sesuai dengan metode ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pada kode etik ketiga, peneliti
diharapkan untuk mengelola sumber daya keilmuan dengan tanggung jawab. Hal ini
mencakup penggunaan dana dan sumber daya secara hemat dan efisien. Peneliti
juga diharapkan menjaga peralatan ilmiah dan alat bantu lainnya agar tetap
dalam kondisi baik. Selain itu, mereka diharapkan menjaga jalannya percobaan
dari kecelakaan bahan dan gangguan lingkungan yang dapat merugikan kepentingan
umum dan lingkungan.
Kode etik tersebut bertujuan
untuk memberikan pedoman kepada peneliti agar dapat melaksanakan penelitian
dengan etika dan tanggung jawab. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti
diharapkan untuk mematuhi prinsip-prinsip ini guna menjaga integritas, kejujuran,
dan manfaat yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
Contoh Penerapan Etika Penelitian
Berikut adalah beberapa contoh
penerapan etika penelitian.
a. Mendapatkan izin etis sebelum
memulai penelitian yang melibatkan manusia atau hewan.
b. Memastikan kerahasiaan
identitas subjek penelitian dan menghapus informasi yang dapat mengidentifikasi
mereka.
c. Menggunakan metode penelitian
yang sesuai dan valid untuk menghindari bias.
d. Memberikan informasi yang
jujur dan akurat dalam pelaporan hasil penelitian.
Penutup
Etika penelitian merupakan
prinsip dan nilai-nilai moral yang melandasi kegiatan penelitian. Dalam
menjalankan penelitian, penting bagi peneliti untuk memperhatikan pemilihan
subjek penelitian yang etis, menghormati hak-hak subjek, memastikan keakuratan
data, dan melaporkan hasil secara jujur dan akurat. Dengan menjunjung tinggi
etika penelitian, kita dapat membangun landasan yang kuat untuk menciptakan
pengetahuan yang bermutu tinggi dan dapat dipercaya.
Dengan tim profesional Ruang Jurnal yang berpengalaman, kami akan memastikan penelitian Anda dipublikasikan di jurnal-jurnal ternama dan terindeks dengan reputasi yang tinggi. Dapatkan keunggulan kompetitif dengan publikasi jurnal yang mendukung visi akademik Anda. Hubungi Admin Ruang Jurnal sekarang dan wujudkan segera impian Anda dalam dunia ilmiah.
Sumber : DISINI
0 comment:
Posting Komentar