Dalam dunia akademik dan
profesional, terdapat kesenjangan yang sering terjadi antara teori dan praktik.
Teori seringkali dianggap terlalu abstrak dan jauh dari kenyataan, sementara
praktik di lapangan bisa saja bergerak tanpa landasan teoritis yang kuat. Untuk
menjembatani kesenjangan tersebut, muncullah pendekatan penelitian berbasis
praktik (practice-based research) yang menggabungkan antara pemahaman teoritis
dan refleksi kritis atas tindakan nyata di lapangan. Penelitian berbasis
praktik kini menjadi pendekatan yang semakin populer di berbagai bidang, mulai
dari pendidikan, seni, kesehatan, hingga teknologi informasi.
Pengertian
Penelitian berbasis praktik
adalah pendekatan penelitian yang dilakukan oleh praktisi atau profesional
dalam konteks kerja mereka, dengan tujuan untuk meningkatkan praktik mereka
sendiri serta menghasilkan pengetahuan baru yang relevan secara teoritis dan praktis.
Dalam pendekatan ini, praktik bukan hanya menjadi objek studi, tetapi juga
menjadi sarana utama untuk mengembangkan pengetahuan.
Tidak seperti penelitian
tradisional yang cenderung memisahkan peneliti dari objek yang diteliti, dalam
penelitian berbasis praktik, peneliti dan praktisi adalah satu individu yang
sama. Ini berarti bahwa refleksi kritis, pengalaman lapangan, dan tindakan
langsung menjadi sumber utama data dan analisis.
Karakteristik
Penelitian Berbasis Praktik
Beberapa karakteristik utama dari
penelitian berbasis praktik adalah sebagai berikut:
Reflektif dan Kontekstual:
Penelitian ini selalu berangkat dari permasalahan nyata di lapangan dan
melibatkan refleksi kritis terhadap praktik yang sedang dilakukan.
Kolaboratif: Sering kali melibatkan
kolaborasi dengan pihak lain, seperti kolega, peserta didik, pasien, atau
komunitas.
Intervensi langsung: Peneliti
melakukan intervensi atau tindakan nyata dalam praktiknya, kemudian
menganalisis hasil dan dampaknya.
Berbasis tindakan: Mirip dengan
penelitian tindakan (action research), penelitian ini menekankan pada proses
belajar dari tindakan, bukan sekadar mengamati.
Tujuan ganda: meningkatkan
praktik dan menghasilkan pengetahuan: Hasil dari penelitian ini bukan hanya
untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga untuk berkontribusi pada pengetahuan
ilmiah.
Metodologi dalam
Penelitian Berbasis Praktik
Metode yang digunakan dalam
penelitian berbasis praktik bersifat fleksibel dan menyesuaikan dengan konteks
lapangan. Beberapa pendekatan yang sering digunakan meliputi:
1. Penelitian Tindakan (Action
Research)
Metode ini melibatkan siklus
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sangat cocok digunakan di
bidang pendidikan, kesehatan, dan organisasi.
2. Studi Kasus Reflektif
Penelitian dilakukan pada satu
kasus atau praktik tertentu, dengan peneliti sebagai pelaku langsung. Fokusnya
pada pendalaman, bukan generalisasi.
3. Autoetnografi
Metode ini melibatkan narasi
pribadi dan refleksi kritis terhadap pengalaman diri sendiri dalam praktik
profesional.
4. Design-Based Research (DBR)
Khususnya digunakan dalam
pengembangan produk atau sistem, DBR menggabungkan teori dan praktik secara
iteratif dalam desain dan implementasi.
Manfaat Penelitian
Berbasis Praktik
Penelitian berbasis praktik tidak
hanya sekadar menjawab tantangan di dunia nyata, tetapi juga berfungsi sebagai
alat transformatif bagi praktisi dan lingkungan kerjanya. Dengan
mengintegrasikan proses reflektif ke dalam tindakan sehari-hari, pendekatan ini
memungkinkan munculnya pemahaman baru, solusi kreatif, dan peningkatan mutu
dalam berbagai bidang profesional. Penelitian ini menjadikan pelaku praktik
sebagai produsen pengetahuan, bukan sekadar konsumen, sehingga terjadi
pemberdayaan dalam proses belajar dan pengambilan keputusan.
1. Meningkatkan Kualitas Praktik
Karena dilakukan oleh praktisi
itu sendiri, penelitian ini langsung berdampak pada peningkatan kualitas
pekerjaan atau layanan.
2. Menghasilkan Pengetahuan
Kontekstual
Penelitian ini melahirkan
pengetahuan yang relevan dengan konteks tertentu, yang sering kali lebih
berguna dibanding teori umum.
3. Memberdayakan Praktisi
Praktisi menjadi aktor utama
dalam pengembangan ilmu pengetahuan, bukan sekadar pengguna hasil penelitian
akademik.
4. Mendorong Inovasi
Dengan mendorong refleksi dan
eksperimen, pendekatan ini sering kali menghasilkan solusi kreatif terhadap
masalah yang kompleks.
Contoh Implementasi
Penelitian Berbasis Praktik
Untuk memahami bagaimana
penelitian berbasis praktik dijalankan secara nyata, penting untuk melihat
contoh penerapannya dalam berbagai bidang. Pendekatan ini terbukti fleksibel
dan dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing konteks kerja. Baik
dalam dunia pendidikan, kesehatan, seni, maupun teknologi, penelitian ini
menjadi alat reflektif yang efektif dalam memperbaiki metode kerja dan
membangun pengetahuan yang aplikatif.
1. Pendidikan: Guru Sebagai
Peneliti
Seorang guru sekolah dasar
melakukan penelitian berbasis praktik dengan mencoba metode pembelajaran
berbasis proyek di kelasnya. Ia merancang intervensi, mencatat perkembangan
siswa, melakukan refleksi, dan membandingkan hasilnya dengan metode
konvensional. Penelitiannya tidak hanya memperbaiki cara mengajarnya, tetapi
juga memberikan kontribusi terhadap literatur tentang pembelajaran aktif.
2. Kesehatan: Praktik Perawat di
Rumah Sakit
Seorang perawat melakukan studi
tentang efektivitas komunikasi terapeutik dengan pasien lanjut usia di ruang
rawat inap. Dengan menggunakan jurnal reflektif dan wawancara, ia mengevaluasi
dampak interaksi interpersonal terhadap kenyamanan pasien, kemudian menyusun
panduan praktis yang bisa digunakan oleh kolega.
3. Seni: Praktisi Teater
Mengeksplorasi Proses Kreatif
Seorang aktor dan sutradara
mengembangkan pendekatan baru dalam latihan teater berdasarkan pengalaman
langsung dalam proses produksi. Penelitian ini melibatkan dokumentasi video,
wawancara dengan anggota tim produksi, dan refleksi atas proses kreatif yang
dilalui.
4. Teknologi: Pengembang
Perangkat Lunak
Seorang pengembang perangkat
lunak di perusahaan startup meneliti bagaimana implementasi metode Agile Scrum
mempengaruhi produktivitas tim. Ia melakukan observasi langsung, refleksi
mingguan, dan analisis hasil kerja tim selama tiga bulan, kemudian menyusun
laporan sebagai dasar pengambilan keputusan manajerial.
Tantangan dalam
Penelitian Berbasis Praktik
Meskipun memiliki banyak
kelebihan, pendekatan ini juga memiliki sejumlah tantangan:
1. Validitas dan Objektivitas
Karena peneliti terlibat langsung
dalam praktik, ada risiko bias dalam pengamatan dan refleksi. Oleh karena itu,
penggunaan data triangulasi dan peer review menjadi sangat penting.
2. Penerimaan Akademik
Beberapa lingkungan akademik
masih memandang pendekatan ini sebagai kurang ‘ilmiah’ karena tidak sepenuhnya
memenuhi standar kuantitatif.
3. Waktu dan Beban Kerja
Praktisi sering kali kesulitan
mengalokasikan waktu untuk meneliti di tengah kesibukan pekerjaan harian.
4. Pengelolaan Etika
Karena melibatkan tindakan
langsung dalam konteks nyata, isu etika, seperti persetujuan partisipan dan
privasi data, harus diperhatikan secara serius.
Penelitian Berbasis
Praktik vs Penelitian Tradisional
Aspek Penelitian Tradisional Penelitian Berbasis Praktik
Peran Peneliti Pengamat eksternal Pelaku
dalam praktik
Tujuan Mengembangkan teori umum Meningkatkan praktik dan
teori lokal
Metode Kuantitatif/kualitatif
terstruktur Reflektif
dan kontekstual
Lokasi Laboratorium,
survei, wawancara Tempat kerja
atau praktik sehari-hari
Output Artikel ilmiah, teori Panduan
praktik, refleksi, teori
Strategi Sukses dalam
Melakukan Penelitian Berbasis Praktik
Untuk berhasil melakukan
penelitian berbasis praktik, berikut beberapa strategi penting:
Menentukan fokus yang jelas:
Mulailah dari permasalahan nyata yang dialami dalam praktik sehari-hari.
Melibatkan refleksi secara
konsisten: Gunakan jurnal refleksi, rekaman video, atau diskusi dengan kolega
untuk memperkaya analisis.
Mengembangkan dokumentasi
sistematis: Walau praktik bersifat spontan, dokumentasi harus dilakukan secara
terstruktur agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Membangun jaringan kolaboratif:
Bergabung dengan komunitas praktisi atau akademisi yang mendukung pendekatan
ini bisa memperkuat hasil penelitian.
Mengintegrasikan etika
penelitian: Pastikan bahwa semua tindakan dan pengumpulan data dilakukan dengan
persetujuan dan memperhatikan privasi serta hak partisipan.
Kesimpulan
Penelitian berbasis praktik
merupakan pendekatan yang sangat relevan di era sekarang, ketika kebutuhan akan
solusi kontekstual dan berbasis pengalaman semakin meningkat. Dengan menjadikan
praktik sebagai sumber utama pengetahuan dan menjembatani antara teori dan
aksi, pendekatan ini memberi ruang bagi inovasi dan pembaruan langsung di
lapangan. Meskipun menghadapi tantangan dalam hal validitas dan penerimaan
akademik, potensi besar yang dimiliki oleh penelitian berbasis praktik untuk
meningkatkan kualitas profesi, memperkaya ilmu pengetahuan, dan memberdayakan
praktisi membuatnya patut terus dikembangkan dan didukung.
0 comment:
Posting Komentar