SEJARAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
Pada Tanggal 13 April 1964,
Provinsi Sulawesi Tengah terbentuk. Dalam usianya
yang menginjak lebih setengah abad ini, banyak peristiwa penting mewarnai sejarah perjalanan provinsi ini.
Bagi orang bijak, sejarah pada masalalu
merupakan sumber inspirasi untuk saat sekarang dan saat yang akan datang.Dengan memahami sejarah, tindakan kepahlawanan dan peristiwa gemilang pada masa lalu
diharapkan menjadi sumber inspirasi untuk
mencetuskan peristiwa besar pula. Sejarah tersebut di antaranya seperti yang diuraikan berikut ini.
Pada abad ke 13, di Sulawesi
Tengah sudah berdiri beberapa kerajaan seperti Kerajaan Banawa, Kerajaan Tawaeli, Kerajaan Sigi, Kerajaan Bangga, danKerajaan Banggai. Pengaruh Islam ke
kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah
mulai terasa pada abad ke 16. Penyebaran Islam di Sulawesi Tengah ini merupakan hasil dari ekspansi
kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan. Pengaruh
yang mula-mula datang adalah dari Kerajaan Bone dan Kerajaan Wajo.Pengaruh Sulawesi Selatan begitu kuat
terhadap Kerajaan-Kerajaan di Sulawesi
Tengah, bahkan sampai pada tata pemerintahan. Struktur pemerintahan kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah akhirnya terbagi
dua, yaitu, yang berbentuk Pitunggota
dan lainnya berbentuk Patanggota. Pitunggota
adalah suatu lembaga legislatif yang terdiri dari tujuh anggota dan diketuai oleh seorang Baligau. Struktur
pemerintahan ini mengikuti susunan pemerintahan
ala Bone dan terdapat di Kerajaan Banawa dan Kerajaan Sigi. Struktur lainnya, yaitu, Patanggota,
merupakan pemerintahan ala Wajo dan dianut
oleh Kerajaan Palu dan Kerajaan Tawaeli. Patanggota Tawaeli terdiri dari Mupabomba, Lambara, Mpanau, dan
Baiya. Pangaruh lainnya adalah datang
dari Mandar. Kerajaan-kerajaan di Teluk Tomini adalah cikal bakalnya berasal dari Mandar. Pengaruh
Mandar lainnya adalah dengan dipakainya
istilah raja. Sebelum pengaruh ini masuk, di Teluk Tomini hanya dikenal gelar Olongian atau tuan-tuan
tanah yang secara otonom menguasai wilayahnya
masing-masing. Selain pengaruh Mandar, kerajaan-kerajaan di Teluk Tomini juga dipengaruhi Gorontalo
dan Ternate. Hal ini terlihat dalam struktur
pemerintahannya yang sedikit banyak mengikuti strukturpemerintahan di Gorontalo dan Ternate tersebut. Struktur pemerintahan tersebut terdiri dari
Olongian (kepala negara), Jogugu (perdana menteri),
KapitanLaut (Menteri Pertahanan), Walaapulu (menteri keuangan), Ukum (menteriperhubungan), dan Madinu
(menteri penerangan).
Dengan meluasnya pengaruh
Sulawesi Selatan, menyebar pula agama Islam.Daerah-daerah
yang diwarnai Islam pertama kali adalah daerah pesisir. Padapertengahan abad ke 16, dua kerajaan, yaitu Buol dan Luwuk
telah menerimaajaran Islam. Sejak
tahun 1540, Buol telah berbentuk kesultanan dan
dipimpinoleh seorang sultan bernama Eato Mohammad Tahir. Mulai abad ke 17, wilayah Sulawesi Tengah mulai
masuk dalam kekuasaan colonial Belanda.
Dengan dalih untuk mengamankan armada kapalnya dari serangan bajak laut, VOC membangun benteng di
Parigi dan Lambunu. Padaabad ke 18,
meningkatkan tekanannya pada raja-raja di Sulawesi Tengah. Mereka memanggil raja-raja Sulawesi Tengah untuk
datang ke Manado dan Gorontalo untuk
mengucapkan sumpah setia kepada VOC. Dengan begitu, VOC berarti telah menguasai kerajaan-kerajaan di
Sulawesi Tengah tersebut. Permulaan abad
ke 20, dengan diikat suatu perjanjian bernama lang contract dan korte verklaring, Belanda telah sepenuhnya
menguasai Sulawesi Tengah. Terhadap kerajaan
yang membangkang, Belanda menumpasnya dengan kekerasan senjata. Pada permulaan abad ke 20 pula mulai muncul
pergerakanpergerakan yang melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda.
Selain pergerakan lokal, masuk pula
pergerakan-pergerakan yang berpusat di Jawa.Organisasi
yang pertama mendirikan cabang di Sulawesi Tengah adalah Syarikat Islam (SI), didirikan di Buol Toli-Toli tahun 1916.
Organisasi lainnya yangberkembang di
wilayah ini adalah Partai Nasional Indonesia (PNI) yang cabangnya didirikan di Buol tahun 1928. organisasi lainnya yang
membuka cabang di Sulawesi Tengah
adalah Muhammadiyah dan PSII. Perlawanan rakyat
mencapai puncaknya tanggal 25 Januari 1942. Para pejuangyang dipimpin oleh I.D. Awuy menangkap para
tokoh kolonial seperti Controleur Toli-Toli
De Hoof, Bestuur Asisten Residen Matata Daeng Masese, dan Controleur Buol de Vries. Dengan
tertangkapnya tokoh-tokoh kolonial itu, praktis
kekuasaan Belanda telah diakhiri. Tanggal 1 Februari 1942, sang merah putih telah dikibarkan untuk pertama
kalinya di angkasa Toli-Toli. Namun
keadaan ini tidak berlangsung lama karena seminggu kemudian pasukan Belanda kembali datangdan
melakukan gempuran. Meskipun telah melakukan
gempuran, Belanda tidak sempat berkuasa kembali diSulawesi Tengah karena pada waktu itu, Jepang
mendarat di wilayah itu,tepatnya di Luwuk
tanggal 15 Mei 1942. dalam waktu singkat Jepang berhasil menguasai wilayah Sulawesi Tengah. Di era Jepang,
kehidupan rakyat semakin tertekan dan
sengsara seluruh kegiatan rakyat hanya ditujukan untuk mendukung peperangan Jepang. Keadaan ini berlangsung
sampai Jepang menyerah kepada Sekutu
dan disusul dengan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
Pada awal kemerdekaan, Sulawesi
Tengah merupakan bagian dari provinsi Sulawesi.
Sebagaimana daerah lainnya di Indonesia, pasca kemerdekaan adalahsaatnya perjuangan mempertahankan
kemerdekaan yang baru saja diraih.
Rongrongan terus datang dari Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.Belanda menerapkan politik
pecah-belah dimana Indonesia dijadikan
negara serikat. Namun akhirnya bangsa Indonesia dapat melewati rongrongan itu dan pada tanggal 17 Agustus
1950 Indonesia kembali menjadi negara
kesatuan. Sejak saat itu, Sulawesi kembali menjadi salah satu provinsi di Republik Indonesia dan
berlangsung hingga terjadi pemekaran tahun
1960. Pada tahun tersebutSulawesi dibagi dua menjadi Sulawesi Selatan-Tenggara yang beribu kota di
Makassar dan Sulawesi Utara-Tengah yang
beribukota di Manado. Pada tahun 1964, Provinsi Sulawesi UtaraTengah dimekarkan
menjadi provinsi Sulawesi Utara yang beribukota di Manado dan Sulawesi Tengah yang beribukota di Palu. Pada tanggal 13
April 1964, untuk pertama kalinya
diangkat Gubernur tersendiri Propinsi Sulawesi Tengah, sehingga tanggal ini pula diperingati sebagai hari ulang
tahun propinsi ini hingga sekarang.
Sumber : DISINI
0 comment:
Posting Komentar