Sejarah Shalat Para Nabi Terdahulu
Shalat wajib lima waktu merupakan
‘cindera mata’ yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw pasca peristiwa Isra’ Mi’raj.
Seperti yang kita ketahui, pada awalnya perintah shalat dari Allah swt dalam
sehari sebanyak 50 kali. Berdasarkan rekomendasi dari beberapa Nabi terdahulu,
akhirnya Nabi Muhammad saw berhasil melakukan negosiasi hingga shalat wajib
dikerjakan lima kali dalam sehari. Namun pernahkah kita bertanya-tanya tentang
shalat para Nabi terdahulu?
Adapun sejarah dilaksanakannya
shalat-shalat tersebut berikut jumlah raka’atnya adalah sebagai berikut:
1) Shalat Shubuh pertama kali dikerjakan oleh Nabi Adam as ketika
beliau keluar dari surga dan melihat kegelapan malam di bumi sehingga beliau
benar-benar ketakutan. Ketika cahaya fajar mulai tampak, beliau menjalankan
shalat dua rakaat, rakaat pertama sebagai rasa syukur atas keselamatan beliau
dari kegelapan malam dan rakaat kedua sebagai rasa syukur atas kembalinya
cahaya matahari di pagi hari.
2) Shalat Dzuhur pertama kali dikerjakan oleh Nabi Ibrahim as ketika
beliau diperintahkan oleh Allah swt untuk menyembelih putranya, Ismail, yang
sesembelihan tersebut kemudian oleh Allah swt diganti menjadi seekor domba.
Peristiwa tersebut terjadi ketika tergelincirnya matahari. Lalu beliau
menjalankan shalat empat rakaat. Rakaat pertama sebagai rasa syukur beliau atas
pengganti putranya Ismail, rakaat kedua sebagai rasa syukur atas hilangnya
hilangnya kesedihan karena putranya, rakaat ketiga karena mengharapkan ridha
Allah swt, dan rakaat keempat karena mendapatkan kenikmatan berupa domba dari
surga yang notabene adalah domba milik Habil bin Adam.
3) Shalat Ashar pertama kali dikerjakan oleh Nabi Yunus as ketika
beliau dikeluarkan oleh Allah swt dari perut ikan paus. Pada saat itu beliau
terjebak dalam empat macam kegelapan, yaitu kegelapan isi perut ikan, kegelapan
air laut, kegelapan malam, dan kegelapan dalam perut ikan paus. Berhubung
keluarnya beliau dari perur ikan paus pada waktu ashar, kemudian beliau menjalankan
shalat empat rakaat sebagai rasa syukur atas keselamatan beliau dari empat
macam kegelapan tersebut.
4)Shalat Maghrib pertama kali dikerjakan oleh Nabi Isa as ketika
beliau keluar dari kaumnya pada saat terbenamnya matahari. Kemudian beliau
menjalankan shalat tiga rakaat sebagai ungkapan meniadakan ketuhanan selain
Allah swt, meniadakan tuduhan zina dari kaumnya terhadap ibunya, dan menetapkan
bahwa ketuhanan hanyalah milik Allah swt.
5) Shalat Isya’ pertama kali dikerjakan oleh Nabi Musa as ketika
beliau tersesat dalam perjalanan dari Madyan. Pada saat itu beliau ditimpa
empat macam kesedihan, yaitu kesedihan atas istrinya, kesedihan atas saudaranya
Nabi Harun as, kesedihan atas putra-putranya, dan kesedihan atas kekuasaan
rezim Fir’aun. Maka Allah swt menyelamatkan beliau sesuai janji-Nya yang
bertepatan pada waktu isya’, sehingga beliau menjalankan shalat empat rakaat
sebagai rasa syukur atas hilangnya empat macam kesedihan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar