"Telah Nampak Kerusakan di
Darat dan Laut"
Oleh : SADRI Datupamusu
Di zaman ini, kita menyaksikan
betapa bumi yang dahulu subur kini mulai merintih. Hutan ditebang tanpa kendali,
sungai tercemar oleh limbah, udara sesak oleh asap kendaraan dan pabrik. Gempa,
banjir, kekeringan, dan berbagai bencana seakan datang silih berganti. Ini
bukan semata gejala alam biasa. Ini adalah tanda peringatan dari Allah.
Sebagaimana firman-Nya dalam
Al-Qur’an:
"Telah nampak kerusakan di
darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum: 41)
Ayat ini menegaskan bahwa
kerusakan yang terjadi bukan tanpa sebab. Ia adalah akibat dari ulah manusia
sendiri, keserakahan, kezaliman terhadap alam, dan kelalaian dalam menjaga
amanah bumi.
Allah menciptakan alam semesta
ini sebagai tanda-tanda kekuasaan-Nya, dan manusia ditugaskan sebagai khalifah,
pemimpin dan penjaga. Bukan sebagai perusak. Maka ketika manusia tidak
menunaikan tugas tersebut, kehancuran pun terjadi.
Kini saatnya kita merenung dan bertobat. Menyadari bahwa bumi ini bukan milik kita semata, tetapi titipan untuk generasi yang akan datang. Marilah kita rawat alam dengan bijak, karena mencintai alam adalah bagian dari keimanan. Sebagaimana Nabi Muhammad ο·Ί bersabda:
"Sesungguhnya dunia ini
hijau dan indah, dan sesungguhnya Allah menjadikan kamu sebagai khalifah di
dalamnya. Maka perhatikanlah bagaimana kamu berbuat terhadapnya." (HR.
Muslim)
Semoga kita menjadi hamba-hamba
Allah yang sadar, bertaubat, dan kembali kepada jalan-Nya dengan menjaga bumi,
menjaga kehidupan, dan menebar kebaikan di muka bumi ini.
0 comment:
Posting Komentar